LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ALUR PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS SIMPANG SUNGAI DUREN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
ALUR PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS SIMPANG SUNGAI DUREN
DI SUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT
UNTUK MENEMPUH UJIAN AKHIR SEKOLAH
DAN NASIONAL
DI SUSUN OLEH :
RISMA WATI
NIS : 746 / NISN : 9974076989
KELAS :
KEPERAWATAN B
PROGRAM STUDI KEAHLIAN KEPERAWATAN
SMKN 11 KABUPATEN MUARO JAMBI
TAHUN AJARAN 2016/2017
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan praktek kerja
lapangan yang di susun oleh :
Nama : Risma wati
NIS : 746
NISN : 9974076989
Kelas : XI Keperawatan
Instansi : Puskemas Simpang Sungai
Duren
Tanggal pelaksanaan : 19 Desember 2016 s/d 26 Januari 2017
Yang Berjudul : Alur Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Simpang Sungai Duren
Telah disetujui dan
disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Pembina Lapangan Pembina Sekolah
Sumarni, Am. Kep Ulpa Noprida
NIP : 197103011995022001
Diketahui oleh :
Kepala Sekolah
SMK Negeri 11 Muaro
Jambi
Yan Febri, S.pd
NIP :
196602101998021001
MOTO PUSKESMAS SIMPANG
SUNGAI DUREN
KESEMBUHAN DAN KEPUASAN
ANDA ADALAH HARAPAN KAMI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulis mempersembahkan laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini kepada :
1.
Yan Febri, S.pd
selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin dan membina Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini dengan baik
2.
Ibu Sumarni, Am.
Kep selaku Pembina dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskemas Simpang
Sungai Duren
3.
Kedua Orang Tua
yang telah banyak memberikan dorongan dan Do’a dalam penyusunan Laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) ini.
4.
Seluruh Guru dan Karyawan di SMK Negeri 11
Muaro Jambi
5.
Seluruh karyawan
dan Perawat di Puskesmas Simpang Sungai Duren
6.
Semua teman di
SMK Negeri 11 Kabupaten Muaro Jambi yeng telah memberikan semangat , dukungan
serta Do’a sehingga bisa melewati ini semua
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr, Wb
Alhamdulillahirobill alamin,
Puji syukur penulis panjatkan Kepada
Allah SWT, Yang Telah Melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami
dapat Menyelesaikan Laporan (PKL) ini.
Rangkaian ini dapat terlaksana dengan
baik dan lancar antara lain tidak lepas dari dukungan dan masukan dari berbagai
pihak pembimbing untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Yan Febri, S.pd
selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin dan membina Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini dengan baik
2.
Dr. Eva Elvita
Syofyan Selaku Kepala Puskesmas Simpang Sungai Duren
3.
Ibu Sumarni, Am.
Kep selaku Pembina dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskemas Simpang Sungai
Duren
4.
Ulpa Noprida
S.Pdi selaku Pembimbing dalam Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
5.
Para Staff dan
Dewan Guru Sekolah SMK Negeri 11 Muaro Jambi
6.
Segenap tenaga
medis dan non medis di Puskesmas Simpang Sungai Duren yang telah memberikan
kesempatan kepada Penulis untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL)
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
Laporan Praktek ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan praktek ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan
praktek ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr, Wb
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
. Latar
Belakang
Praktek kerja
industry adalah pola penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui jalur
pendidikan luar sekolah (Dunia Industri/Dunia Usaha) yang relevan dengan bidang
keahlian yang dipilih.
Praktek kerja
industry memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan dalam meberikan pelayanan dasar keperawatan bagi siswa SMK Kesehatan
Praktek Industri dilakuakan untuk kompetensi lulusan didukung oleh sarjana yang
memadai di sekolah. Sesuai dengan ketentuan dalam praktek kerja di dunia
industry (Prakerin) atau Praktek Kerja Lapngan (PKL) dilaksanaka selama
1.2
Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Adapun tujuan kerja
lapangan sebagai berikut :
1.
Mendekatkan
siswa dengan dunia praktek yang sesungguhnya sebagai tindak lanjut praktek
sekolah.
2.
Memenuhi
tuntutan kurikulum.
3.
Mengetahui
secara langsung pengaplikasian dari teori yang diperoleh dari bangku sekolah.
4.
Mengenal dan
mengetahui secara langsung tentang Puskesmas sebagai salah satu penerapan
disiplin dan pengembangan karir
5.
Dapat mengetahui
perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama sekolah dengan praktek
dilapangan
6.
Meningkatkan
hubungan kerjasama antara sekolah dengan Puskesmas
7.
Meningkatkan
kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja
8.
Memperoleh
wawasan tentang dunia kerja yang diperoleh di lapangan
9.
Memeberikan
kesempatan masuk penempatan kerja
10. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang
telah diperoleh pada masa sekolah dan menambah wawasan juga pengalaman.
1.3 Tujuan Penulis Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Penulisan Laporan
Praktek Kerja Lapngan (PKL) ini Penulis Tulis dengan beberapa tujuan sebagai
berikut :
1.3.1
Bagi Penyusun
1.
Memberikan
Informasi mengenai teknoloigi terbaru atau produk yang dihasilkan oleh dunia
kerja
2.
Untuk
mengaplikasikan pengetahuan teori dibangku sekolah dalam dunia kerja
3.
Untuk mengukur
kemampuan diri sendiri
4.
Memberika
informasi tentang dunia kerja
5.
Untuk memenuhi
salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah Dan Ujian Nasional
1.3.2
Bagi Sekolah
1.
Sekjolah dan
siswa dapat mengidentifikasi diri sendiri seberapa jauh jarak antara praktek
sekolah dengan praktek lapangan.
2.
Sekolah dapat
melkukan penyempurnaan proses pembelajaran.
3.
Sekolah dapat
melakukan penyempurnaan kurikulum
4.
Dapat memberikan
gambaran dunia kerja yang sesungguhnya kepada siswa.
5.
Melatioh siswa
untuk bertanggung jawab
6.
Melatih siswa
agar mandiri dan disiplin
7.
Melatih siswa
untuk mengaplikasikan atau mempraktekkan tindakan-tindakan keperawatan yang
sesuai teori yang diberikan dari sekolah
8.
Memberikan
pengalaman kerja pada siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Tinjauan Umum Puskesmas Sungai Duren
·
Sejarah Dan
Perkembangan Puskesmas Sungai Duren
·
Luas Kecamatan
Jaluko 29.00 km2 yang terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi
·
Luas wilayah
kerja Puskesmas simpang sungai duren 10.985 km2 terletak di jalan
Jambi Muaro Bulian Km. 17 di Desa Simpang Sungai Duren
v Batas Wilayah
·
Sebelah utara
berbatsan dengan wilayah kerja Puskesmas Penyengat Olak Kecamatan Sekernan
Kabupaten Muaro Jambi
·
Sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Kota Baru Kota Jambi
·
Sebelah Selatan
berbatasan dengan wil;ayah kerja Puskesmas PAL II Bajubang Kabupaten Muaro
Jambi
·
Sebelah Barat
berbatasan dengan Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari
·
Jumlah penduduk
di wilayah Puskesmas simpang Sungai duren sebesar 38.054 data Tahun 2016 dimana
jumlah wanita 18.632 Jiwa dan laki-laki sebanyak 19.422 Jiwa.
·
Tahun berdiri
Puskesmas Simpang Sungai Duren 1986, simpang Sungai Duren Dekat SMP Negeri I
Muaro Jambi, 1994, di jalam Jambi Muaro Bulian Km,17 di Desa Simpang Sungai
Duren.
2.2.
Visi dan Misi Puskesmas Sungai Duren
Adapun Visi dan Misi Puskesmas Sungai Duren adalah
Sebagi berikut :
a.
Visi
Puskesmas dengan
layanan Prima menuju Masyarakat sehat
b.
Misi
o Memberikan pelayanan kesehata prima
o Meningkatkan kesadaran hidup sehat individu,
keluarga, dan masyarakat
o Meningkatkan mutu serta pelayanan kesehatan yang
terjangkau
2.3.
Fasilitas Pelayanan
Ø Rawat jalan
Ø Pelayanan IGD (24 Jam)
Ø Poliklinik umum
Ø Spesialis kebidanan dan kandungan
Ø Fisioterafi
Ø Skin care
Ø Baby Spa
Ø Radiologi
Ø Laboratorium
Ø Ambulance
Ø Apotik
Ø Poli Gigi
Ø Poli KIA
Ø Poli Gizi
Ø Poli Lansia
Ø Gudang obat
Ø Rawat Inap
2.4.
Alur Kerja
Alur pelayanan pasien di Puskesmas Sungai Duren
sebagai berikut :
1.
Pergantian shift
satu hari dilakukan 3 kali
2.
Pagi Jam 08 : 00 Wib s/d 14 : 00 Wib
3.
Siang Jam 14 : 00 Wib s/d 20 : 00 Wib
4.
Malam Jam 20 : 00 Wib s/d )8 : 00 Wib
2.5.
Kegiatan Selama PKL
Tindakan-tindakan yang dilakukan selama PKL di
Puskesmas Sungai Duren Sebagai Berikut :
1.
TTV
2.
Anamnesa pasien
3.
Memberikan obat
secara injeksi melalui selang infuse
4.
Menyiapkan
tempat tidur pasien
5.
Observasi
pemasangan infuse
6.
Up infuse
7.
Observasi
pemeriksaan fisik
8.
Memasang
oksigenasi
9.
Mengganti infuse
10. Observasi bersalin
11. Observasi heating
12. Observasi cara perawatan luka basah
13. Mencuci tangan bersih
14. Mencuci tangan steril
15. Observasi cara perawatan luka kering
16. Memahami cara pemberian obat secara parenteral
17. Memahami cara pemberian obat secara oral
18. Menghitung tetesan infuse
19. Memindahkan posisi klien
20. Observasi pemasangan in kateter
21. Observasi up kateter
22. Observasi memandikan pasien/bayi
23. Mengenakan masker
24. Mengamati cara pemberian kompres
25. Menimbang berat badan
2.6.
Tindakan-tindakan yang dilakukan selama di ruang ini sebagai berikut :
1.
Mengambil data
pasien atau sensus pasien
2.
Mengambil buku
pendaftaran, kartu berobat ke UGD
3.
Mendata pasien
baru di papan informasi sesuai dengan kamar pasien
4.
Melengkapi
data-data pasien
5.
Menulis hasil
pemeriksaan pada buku sensus rawat jalan dan register untuk pasien yang rawat
jalan.
BAB III
PENELITIAN KASUS
A.
Defenisi
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang
disebabkan infeksi Salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan
minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang
terinfeksi kuman salmonella ( Bruner and Suddart, 1994 ).
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang
disebabkan oleh kuman Salmonella Thypi ( Arief Maeyer, 1999 ).
Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang
disebabkan oleh kuman Salmonella thypi dan salmonella para thypi A,B,C. Sinonim
dari penyakit ini adalah typhoid dan paratyphoid abdominalis, ( Syaifullah
Noer, 1996 ).
Typhoid adalah penyakit infeksi pada usus halus, typhoid
disebut juga paratyphoid fever, enteric fever, typhus dan para typhus
abdominalis (Seoparman, 1996).
Typhoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan
gejala-gejala sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhosa, Salmonella type
A.B.C. Penularan terjadi secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi (Mansoer Orief. M. 1999).
B.
Etiologi
Etiologi dari typhoid adalah Salmonella thypi/ salmonella
thyphosa, basil gram negatif yang bergerak dengan rambut getar dan tidak
berspora. (Suriadi, Yuliani Rita, 2001).
Salmonella
thyposa, basil gram negatif yang bergerak dengan rambut getar dan tidak
berspora, masa inkubasi 10-20 hari dan hanya didapatkan pada manusia. Penularan
penyakit ini hampir selalu terjadi melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi.
Ada dua
sumber penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien
dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih
terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1
tahun.
C.
Patofisiologi
Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai
cara, yang dikenal dengan 5F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku),
Fomitus (muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses.
Feses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan
kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan
melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan
dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan
kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman
salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman
masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan
sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid.
Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah
dan mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini
kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia,
kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.
Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid
disebabkan oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental
disimpulkan bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid.
Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena membantu proses
inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena salmonella thypi dan
endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada
jaringan yang meradang.
BAB IV
PENELITIAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
A. IDENTITAS
1. IDENTITAS KLIEN
Nama
: NY. S
Umur/jenis
kelamin : 38 tahun/Perempuan
Status
: Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT
Agama
: Islam
Alamat
: Jambi Kecil
Dx
Medis
: Demam Thypoid
2. IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB
Nama : TN.T
Umur/jenis
kelamin : 35/Laki-laki
Hubungan dengan klien
: Suami
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pedagang
Agama
: Islam
Alamat : Jambi Kecil
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Badan terasa panas dingin ( demam )
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengalami deman sekitar 2 minggu SMRS ( naik turun )
meningkat pada malam hari, batuk lebil dari 1 minggu dengan sputum berwarna
kuning kental, pasien tidak mengalami pilek, mual, muntah, dan gangguan
BAK/BAB. Klien merasakan nyeri kepala, selanjutnya pada tanggal 01/07/12 klien
dibawa ke RSUD Majenang melalui IGD dengan keluhan yang sama.
Klien diberikan tindakakn pengecekan TTV dengan hasil
TD:109, N:68x/m, R:20x/m, S:380C, pengecekan gula darah sewaktu
adalah 109, klien dating dengan kesadaran penuh dan diberi terapi obat
Ranitidine extra 25mg/ampul, Capsul A 2X1 tab (obat batuk), Analsik 500mg,
paracetamol 500mg dan terpasang infuse Rl 20 tpm mac. Setelah itu klien dibawa
ke bangsal melati untuk melakukan perawatan.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya,
tidak ada riwayat HT, DM.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada yang mengalami riwayat penyakit yang sama dengan
klien.
C. PEMERIKSAAN KEBUTUHAN DASAR
(VIRGINIA HENDERSON)
1) Pola Oksigenasi
Sebelum
sakit : klien
bernafas secara normal dan RR dbn 16-24 x/menit
Saat
dikaji
: klien bernafas secar normal dengan RR18 x/menit
2) Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum
sakit :
klien makan sehari 3x dan dalam porsi yang sedang dengan
menu sayuran dan kadang ikan dan selalu habis. Minum
4-6 gelas.
Saat
dikaji
: klien makan makanan yang diberikan dari Rumah Sakit dan
habis
satu porsi dan minum hanya 3-4 gelas/hari
3) Pola
Eliminasi
Sebelum
sakit : klien
BAK normal 3-4X tiap hari dengan warna jernih, tidak
ada darah, bau urine khas. BAB 1 x sehari, konsistensi
lembek, tidak ada darah.
Saat
dikaji
: klien BAK normal 3-4 sehari dengan warna
jernik kekuning-
kuningan, tidak ada darah. Hari 1 belum BAB, hari ke dua
sudah dengan konsistensi lembek tanpa darah.
4) Pola
Aktivitas
Sebelum
sakit : klien
beraktifitas seperti biasa, bekerja, jalan-jalan.
Saat
dikaji
: klien mampu jalan ke kamar mandi buat BAB/BAK, serta
berbaring
di tempat tidur dengan selimut tebal
5) Pola Istirahat dan
Tidur
Sebelum
sakit : klien
istirahat normal, 8 jam/24 jam, pola tidur teratur
Saat
dikaji
: klien merasakan kurang tidur selama dirumah sakit, karena
kondisi tubuh yang panas dingin S:380C,
waktu tidur sekitar 5
jam.
6) Kebutuhan Berpakaian
Sebelum
sakit : klien
barpakaian sesuai kebutuhan, ganti baju 2xsehari
Saat
dikaji
: klien tampak lusuh dan hanya berpakaian seadanya dang anti
1Xsehari.
7) Mempertahankan Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Sebelum
sakit : klien
mampu menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan
sekitar suhu normal.
Saat
dikaji
: klien mampu beradaptasi dengan penigkatan suhu yang dialami
S:380C
8) Pola Personal Hygiene
Klien mampu mandi di seka di tempat tidur 2 x sehari, gosok
gigi kadang-kadang, ganti pakaian 1X sehari. Klien tampak kusut, rambut
acak-acakan, penampilan tidak rapi.
9) Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Sebelum
sakit : klien
merasa aman dan betah untuk tinggal di rumahnya sendiri
bersama keluarganya
Saat
dikaji
: klien merasa gelisah dengan peningkatan suhu dan perubahan
sensasi
dingin yang dirasakan
10) Komunikasi
dengan Orang Lain
Sebelum
sakit : klien
mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan bahasa
daerahnya
Saat
dikaji
: hari pertama klien hanya diam dan baru berkomunikasi jika
ditanya, hari kedua sama, hari ketiga klien sudah mampu
berkomunikasi dengan normal.
11) Kebutuhan
Spiritual
Klien tidak dapat menjalankan sholat karena badan lemah,demam,
klien mempunyai motivasi tinggi untuk sembuh, tetapi klien juga berkeluh kesah
karena keadaannya tidak segera membaik.
12) Pola
bekerja
Sebelum
sakit : klien
mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
Saat
dikaji
: klien mampu beristirahat dengan keadaannya yang seperti itu.
13) Kebutuhan rekreasi dan
bermain
Sebelum sakit
: klien suka jalan-jalan bersama keluarga jika
ada waktu luang
Saat dikaji
: klien hanya bias menikmati keadaanya, ditemani
istri dan
anaknya.
14) Kebutuhan belajar
Sebelum sakit
: klien mampu belajar dari Koran, radio, dan
televisi
Saat dikaji
: klien mendapatkan info dari perawat dan
nformasi dari
keluarganya melaluai handphone
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Lemah
Kesadaran
: Composmentis
TTV
:
TD : 110/70 mmHg; Suhu : 380C ; Nadi
: 75 x/menit; RR : 18 x/menit
Pemeriksaan Fisik (menggunakan IPPA) :
1. Sistem pernafasan
I: Tidak nampak retraksi dada, bentuk dadan simetris, tak
nampak penggunaan otot bantu nafas, tidak ada massa, pola nafas normal.
P: fokal fremitus normal, tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba massa.
P: suara paru sonor
A:suara paru vesikuler, tidak terdengar wheezing dan ronkhi
2. Sistem kardiovaskular
I: Tidak nampak retraksi dada, bentuk dadan simetris, tak
nampak penggunaan otot bantu nafas, tidak ada massa, ictus cordis tampak pada
itercosta ke 5.
P: tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, pulse teraba
kuat
P: batas-bats jantung normal, suara redup
A:suara paru reguler, tidak terdengar gallop
3. Sistem pencernaan (IAPePa)
I: abdomen flat, simetris, pernafasan perut .
A: auskultasi gaster normal, peristaltik gaster dan
intestine normal.
P: suara lambung tympani, batas hepar normal.
P: tidak ada nyeri tekan, tidak terasa pembesaran hepar, tak
teraba adanya massa
4. Sistem perkemihan
Karakteristik urine/BAK jernih, frekuensi 3-4 sehari,tidak
ada nyeri pinggang, tidak terpasang alat bantu BAK, tidak ada darah, bau khas,
tidak ada benjolan.
5. sistem endokrin
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfatik
6. sistem genetalia
tak Nampak terpasang DC
7. Sistem musculoskeletal
Pergerakan sendi normal, kekuatan otot penuh, tidak ada
edema, turgor kulit baik, tidak ada deformitas, tidak ada nyeri gerak, nyeri
tekan, tidak ada pembengkakan pada sendi,tidak menggunakan alat bantu, tidak
ada fraktur, kemampuan ADL mandi, berpakaian, eliminasi, mobilisasi di tempat
tidur, pindah, ambulasi normal.
8. Sistem integumen
Turgor kulit baik, tidak ada sianosis/anemis, warna kulit
sawo matang, tidak ada luka, tak ada edema, tidak ada memar, benjolan,lesi.
9. Sistem persarafan
Tidak ada tremor, reflex cahaya pupil bagus, GCS baik,
Kesadaran compos mentis, tidak ada parese, plegi, parastese, paraplegi,
orientasi waktu, tempat, orang normal.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Rontgen tanggal 2/7/12 dengan hasil
normal
2.
Lab darah
a.
DR : 1/7/12
WBC : +22.0x103(4.8-10.8),
RBC : 4.69x103(4.7-6.10),
HGB:14.0g/dl (14.0-18.0),
HCT:41.7% (42.0-52.0),
PCT:363x103(33-37),
lym:12.3%(150-450).
b.
widal : 2/7/12
hasil positif ( II:1/160 O: 1/160)
F. THERAPHY
· Obat oral ( capsule A 2x1 tab, analsik 500mg, paracetamol
500mg, Cyprofloxacin (1gr/12 jam )
· Injeksi (IV): ranitidine extra 50mg
· Infuse RL 20tpm mac
· Diet yang diberikan TKTP
G. ANALISA DATA
NO
|
DATA
FOKUS
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
KEPERAWATAN
|
1
|
SUBJEKTIF
: klien merasakan panas dingin ( demam )
OBJEKTIF
:
S:
380C
Klien
menggigil, klien memakai selimut, klien teraba panas, mukosa bibir mulai
mongering
WBC
: +22.0x103
|
Infeksi
peradangan pada intestine
Stimulus
hypothalamus
Perubahan
set point
Suhu
sistemik naik
hipertermi
|
Hiperthermi
b/d reaksi peradangan pada sal cerna
|
2
|
SUBJEKTIF
: klien merasakan panas dan kering pada bibir
OBJEKTIF
:
mukosa
bibir mulai mengering
Klien
menggigil, klien memakai selimut, klien teraba panas, klien lemas,
|
Thypoid
Hipertermi
Benyak
mengeluarkan cairan/evaporasi
Vol
cairan < kebutuhan
|
Vol
cairan < kebutuhan b/d proses evaporasi karena hiperthermi
|
K. CATATAN PERKEMBANGAN
NO DX
|
HARI/TANGGAL/JAM
|
CATATAN PERKEMBANGAN
|
TTD PERAWAT
|
1
|
Selasa
,3/7/12,
11.00
WIB
|
S
: klien mengatakan sudah tidak demam
O
: Sà37.30C
Indicator
thermoregulasi
v Suhu 36 – 37 0 C
v Nadi dan RR dalam rentang normal
v Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing,
merasa nyaman
A
:masalah klien teratasi
P
: observasi terjadi kekambuhan,pertahankan kondisi klien sekarang
|
|
2
|
Selasa
,3/7/12,
11.00
WIB
|
S
: klien mengatakan sudah tidak kering bibirnya
O
:
Mukosa
bibir lembab
Klien
tidak menggigil, klien tidak terlalu lemas
Indicator
Fluid
balance
v Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB.
v Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
v Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik,
membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
A
:masalah klien teratasi
P
: observasi terjasi kekambuhan,pertahankan kondisi klien sekarang
|
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Typhoid adalah suatu penyakit
infeksi akut yang biasanya mengenai saluran cerna dengan gejala demam lebih
dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna dan gangguan kesadaran. Penyakit pada
usus yang menimbulkan gejala-gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella
typhi, salmonella type A.B.C penularan terjadi secara pecal, oral melalui
makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Cara pencegahan penyakit typoid yang dilakukan adalah cuci
tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan
makanan, hindari minum susu mentah (yang belum dipasteurisasi), hindari minum
air mentah, rebus air sampai mendidih dan hindari makanan pedas.
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan maka dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat
memahami tentang penyakit typoid dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Djauzi
& Sundaru. 2003. Imunisasi Dewasa. Jakarta : FKUI
Mansjoer,
A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Ngastiyah.
2005. Perawatan Anak Sakit, Edisi 2. Jakarta : EGC
Soegeng,
S. 2005. Ilmu Penyakit Anak “Diagnosa dan Penatalaksanaan”. Jakarta :
Salemba Medika
Suryadi.
2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : CV Agung Setia
Syamsuhidayat,
W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC
Comments
Post a Comment
KALAU MAU KOPI HARUS KOMENTAR TERIMA KASIH KALAU TIDAK SAYA MOHON MAAF ANDAN TIDAK DAPAT MASUK BLOG INI LAGI